Minggu, 12 Maret 2017

Turkey fun Holiday and pray at the holiest land

Istanbul,Izmir,Bursa,Madinah,Makkah+Jeddah
Hari ke 01 Jakarta-Istanbul (09 Februari 2017)
Hari ini menjadi pengalaman pertama kalinya saya dan keluarga mengunjungi negara yang berada di dua benua(Asia dan Eropa),saya menggunakan Turkish airlines sebagai maskapai yang saya tumpangi.Dari bandara Soekarno-Hatta terminal 2D tepat pada pukul 21:00 WIB pesawat berangkat dari Jakarta menuju Istanbul,perjalanan dari Jakarta-Istanbul menempuh waktu yang cukup lama sekitar 12 Jam pegel+keram hehehe.....,di tambah lagi walaupun para pramugari nya cantik-cantik tapi sayang cara ngelayain para penumpang aga jutek huft.
Hari ke 02 Topkapi Palace,Blue Mosque,Hagia Sophia,Grand Bazaar,Bursa(10 Februari 2017)
Alhamdulillah saya dan keluarga tiba di bandara Attarturk Istanbul,Turki jam 05:00 waktu setempat,dan kami bergegas menggambil barang dari bagasi dan mengganti pakaian kami untuk persiapan menghadapi winter yang cukup extreme,berhubung saya berlibur menggunakan tour kami langsung di jemput oleh tourleader kami dan saya cukup senang karena beliau sudah cukup mahir berbahasa Indonesia beliau bernama Tugrul tapi bisa dipanggil Turu,setelah kami keluar bandara berrrrr cuaca diluar sangat dingin berada di derajat 5 celcius.Dan kami melanjutkan perjalanan ke Hagia Sophia,saya merasa sangat kagum dengan bangunan bersejarah ini dimana awalnya adalah sebuah gereja,namun disulap menjadi masjidi dan akhirnya sekarang menjadi meseum bersejarah di Istanbul.Tak jauh dari Hagia Sophia saya beralih ke Topkapi Palace,istana ini cukup luas dan menyimpan banyak bukti kebesaran islam di abad kejayaan Turki,saya juga melihat beberapa koleksi pedang Nabi Muhammad SAW yang digunakan saat perang.Rehat sebentar untuk makan siang dan menunaikan sholat Jum'at di Blue Mosque oh iya sekedar info saja waktu sholat jum'at disana dimulai jam 1 bukan jam 12 seperti di Indonesia,dan yang aga konyolnya lagi karena saya tidak tahu jika disana khotbah Jum'at dilaksanakan 2 kali,saat khotbah pertama selesai bilal langsung mengumandangkan shalawat nabi bukan iqomah,nah lo saya jadi binggung ini,dengan pedenya saya langsung niat sholat jum'at aja dalam hati padahal itu baru tanda untuk melakukan sholat shunnah saja,tapi saat ruku saya sadar dan akhirnya saya membatalkan sholat dan duduk kembali mendengarkan ceramah ke dua dengan bahasa alien yang tidak saya pahami.Oke perjalanan dilanjut ke Grand bazaar nah inilah tempat paling menggoda bagi para emak-emak jadi ngaret karena ketagihan belanja,etts tapi ingat Tugru sudah buat aturan mulai di Grand bazaar hingga hari akhir,"Barangsiapa yang telat lebih dari waktu yang telah ditentukan akan mentraktir minuman seharga 5 Lira untuk para anggota rombongan yang tepat waktu",nah akhirnya saya dapet banyak teraktiran kopi dari emak-emak termasuk ibu saya sendiri lumayan lah cuaca dingin dapet yang anget-anget gratisan hehehe... Setelah puas dapet traktiran saya melanjutkan perjalanan dari Istanbul ke Bursa lewat jembatan Bosphorus yang merupakan salahsatu jembatan terpanjang di dunia dan jembatan Osmangazi,lalulintas di Osmangazi hampir 11/12 dengan macetnya Jakarta apalagi saat dimalam hari.Sesampai di Bursa berhubung sudah larut malam kami hanya dinner dan Istirahat untuk perjalanan selanjutnya.
Hari ke 03 Uludag Mountain via Cable car,Silk House,Green Mosque,Turkish Delight Shop(11 Februari 2017)
Oke mungkin orang-orang berpendapat Istanbul adalah surganya Turki tapi saya tidak berpendapat seperti itu, dan inilah hari yang menurut saya memiliki moment perjalanan paling berkesan,walaupun suhu sangat dingin,itu tak membuat saya selalu mencari tempat hangat tapi saya justru ingin menikmati cuaca extreme yang tidak ada di Indonesia,perjalanan dimulai dari Green Mosque dilanjut ke tempat oleh-oleh(Turkish Delight Shop),Oh iya sekedar info,para pedagang di Turki mereka sangat bersih keras merayu calon pembeli untuk membeli dagangan nya jadi anda harus bisa menolak dengan sopan dan lembut jika anda enggan untuk membeli produknya,saat ditoko pun saya dan orangtua saya sempat ditawarkan berkali-kali untuk mebeli minyak zaitun,mereka menawarkan hingga melempar dan membanting botol agar saya tertarik,tapi tetap saja saya tidak tertarik karena harganya terlalu mahal yaitu 100 Lira(Rp 500.000),dan saya memilih untuk membeli Turkish delight dan makanan khas Turki lainnya di toko tersebut.Oke gak sabar rasanya buat ngerasain main di gunung es yang bersuhu hingga -9 celcius,dan setelah sampai saya menggunakan sarung tangan dua lapis terlebih dahulu dan menggunakan cable car sebagai transportasi ke gunung Uludag,saat cable car berjalan di kiri dan kanan saya semua pohon penuh terselimuti oleh salju,dan saya senang bisa melihat sesuatu yang sangat berbeda dengan Indonesia.Taraa saya sampai di Uludag dan saya menyewa Mountain motorbike seharga 100 Lira untuk 45 menit,ga apa-apalah mahal kapanlagi bisa naik motor di gunung salju kayakgini daripada cuma buat beli minyak zaitun hehe.Setelah diajarkan cara mengoperasikannya oleh instruktor memang mirip seperti mengendarai motor matic tapi bedanya gas nya bukan ditarik melainkan harus menekan tombol dibawa stang kanan,serta rem kanan nya berada di dudukan kaki,oke langsung cabut,pertama kali nge gas berat rasanya buat nyeimbangin badan dengan motor dan saya harus rem mendadak melulu,tapi semakin lama dengan sendirinya saya bisa menyeimbangkan motor jadi bisa ngebut-ngebut di gunung dan gak ada rem mendadak lagi.Setelah puas main di gunung saya mampir beli kebab dulu,saya agak kesal dengan pedagang nya karena lama melayani saya dan sekarang giliran saya yang neraktirin gara gara pelayan lemot,Dari Uludag bergerak ke Silk market nah di bus Tugru sempat pesan kepada ibu-ibu untuk jaga suaminya dan para lajang hati-hati jaga pandangannya,tapi omongan Tugru emang bener,saat saya masuk ke toko pelayannya pun cantiknya bukan main dan beruntungnya lagi saya dilayani dia(menang banyak hehe).Nah sekarang perjalanan di Bursa selesai dan lanjut ke Izmir,sedih cuma bisa liat cewek-cewek bursa satu hari aja hehe.Oh iya di perjalanan Tugrul sempat bercerita sekilas tentang habbits orang Turki,beliau bilang dia sendiri suka binggung terkadang dengan orang Turki karena mereka kebanyakan mudah putus asa tidak seperti orang Indonesia yang semangat juang nya cukup kuat dan pantang menyerah,ditambah lagi dia juga sebenarnya senang jika bisa tinggal di Indonesia,karena memiliki budaya dan adat yang beraneka ragam di tiap daerah,dan saat dia berkunjung ke Indonesia menurutnya biaya hidupnya jauh lebih murah dibanding di Turki,karena faktanya saat dia membeli cemilan yang biasanya di turki seharga 1 lira(Rp 5000) di Indonesia hanya Rp 1000(0,03 Lira) dan gak tanggung-tanggung diapun langsung memborong makanan tersebut,tak cuma itu, menurutnya setelah dia mencoba untuk minum jus alpukat di manca negara,tetap saja menurut nya paling enak itu buatan abang-abang yang ada di Indonesia mungkin di tangan jorok si abang mengandung penyedap rasa yang unik hehe,rasa nya bangga saya jadi orang Indonesia setelah mendengar budaya yang unik yang hanya dimiliki Indonesia dan mental orang Indonesia yang cukup kuat dan tidak mudah putus asa.Setelah 4 jam perjalanan Bursa-Izmir,sesampai di hotel saya langsung menyantap dinner tapi ada satu hal yang sebelumnya sempat disampaikan Tugrul,orang-orang di Izmir terkadang mereka kurang welcome dengan pendatang dan benar saja saat saya sampai ke hotel muka para pelayannya pun kurang welcome,ditambah lagi piring bekas makan di meja samping saya tak kunjung dibersihkan dari saya mengambil makanan sampai saya selesai makan,jadi ilfill rasanya saya.
Hari ke 04 Ephesus,Turkish Leather Outlet(12 Februari 2017)
Di hari ini saya mengunjungi Turkish Leather Outlet,mereka menjelaskan jaket-jaket yang mereka tawarkan terbuat dari kulit dan bulu domba memang jaket yang ditampilkan cukup mewah ditambah ada garansi jika terjadi kerusakan,jadi anda bisa kirim dari Indonesia ke Turki untuk meminta produk yang barunya,walau begitu tetap saja saya gak minat sama sekali buat beli jaket disitu karena harga nya terlalu mahal sekitar 300-700 Lira,dan saya pikir buat apa juga punya jaket setebal ini lagian di Garut,tanah abang dan tempat lainnya di Indonesia juga menjual produk yang serupa,kan di Indonesia ga ada salju,buat naik motor pun yang ada malah kepanasan.Lanjut perjalanan ke Ephesus,tempat ini merupakan bukti peradaban bangsa Romawi kuno di Turki tempat nya pun sangat menarik dan ada tempat menyerupai Coloseum Roma didalamnya,akhirnya saya baru tahu ternyata Coloseum ga cuma di Roma,tapi ada juga di Turki,sepulang dari Ephesus saya berhenti untuk makan siang yang saya agak heran kok dari hari pertama banyak banget siih yaa tulisan konak ntah dijalanan dan nama restoran tempat saya makna siang,daripada binggung atau gagal paham akhirnya saya tanya Tugrul,ternyata Konak = Building atau Penginapan,dan saya beri dia sekilas info untuknya : jangan sekali-kali anda bicara konak di Indonesia itu cukup Bahaya untuk diucapkan,dengan kepo nya Tugrul pun mengajak saya kebelakang bus dan saya jelaskan konak itu adalah = ****(bisa tanya sama mbah google buat yang ga paham),dan diapun langsung ketawa mendengar nya,setelah kenyang saya melanjutkan perjalanan kembali ke Istanbul dan menempuh waktu yang cukup lama sekitar 8 jam sesampai di Istanbul saya makan malam di restoran terdekat,setelah makan saya langsung istirahat ke hotel
Hari ke 05 Bosphorus
Di pagi hari tepat pukul 09:00 waktu setempat saya dan rombongan berangkat dan menyebrang dari Eropa ke Asia menggunakan kapal laut melawati selat Bosphorus.Seneng banget rasanya bisa ngerasain cuaca extreme diatas kapal sambil melihat pemandangan Istanbul+Osmangazi bridge tepat berada diatas kapal.Saat pada selfie riya eh tiba-tiba salju turun dan semua langsung berteriak eh ada salju turun(maklum norak belom pernah liat salju),setelah lebih dari 20 menit menyebrangi Bosphorus,saya merasa sedih harus meninggalkan Turki yang sangat istimewa,berpisah dengan cuaca extreme,dan harus berpisah dengan si Tugru yang sangat konyol dan asik.